Selasa, 10 Januari 2017

KONSEP KOTA BERWAWASAN LINGKUNGAN

Pembangunan pada hakikatnya ialah mengubah keseimbangan baru, yang
dianggap lebih baik untuk kehidupan manusia dan merupakan suatu proses multi
dimensi yang melibatkan segala sumber daya yang ada dalam rangka usaha
meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat, yang dilakukan secara
berkelanjutan serta berlandaskan kemampuan yang mengacu pada ilmu pengetahuan
dan teknologi, namun tetap memperhatikan permasalahan yang ada serta sistem
pembangunan yang tetap memperhatikan lingkungan hidup termasuk sumber daya
alam yang menjadi sarana untuk mencapai keberhasilan pembangunan dan jaminan
bagi kesejahteraan hidup di masa depan.
Perkembangan suatu kota pada hakekatnya disebabkan oleh dua variabel
determinan, yaitu : pertama karena adanya pertambahan penduduk baik secara
alamiah maupun migrasi. Kedua karena adanya perubahan dan perkembangan
kegiatan usahanya yang disebabkan oleh terjadinya perubahan pola sosial ekonomi
Pembangunan yang berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan berencana menggunakan dan mengelola sumber daya secara bijaksana dalam pembangunan yang terencana dan berkesinambungan untuk meningkatkan mutu hidup. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup.
1)      Pengertian Dampak Terhadap Lingkungan
Suatu kegiatan proyek akan mempengaruhi kondisi lingkungan dan akan menimbulkan dampak terhadap lingkungannya, dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan proyek ini dapat terjadi pada masa konstruksi maupun masa operasi proyek dan dapat berupa dampak positif maupun negatif bagi lingkungannya.
2)      Komponen-Komponen Lingkungan
Diantara komponen-komponen lingkungan yang penting, adalah
1.   a)      Biologi, mencakup sub-komponen:
o       Jenis flora fauna darat (vegetasi dan satwa)
o       Jenis flora fauna perairan (plankton & bentos)
1.   b)      Geofisik, mencakup sub-komponen:
o       Lklim
o       Fisiografi
o       Hidrologi
1.   c)      Kimia, mencakup sub-komponen:
o       Kualitas udara
o       Kualitas air
1.   d)      Sosial Budaya dan Kemasyarakatan, dijabarkan:
o       Demografi industri dan kependudukan
o       Sosial ekonomi
·      Sosial budaya
Implementasi pembangunan berwawasan lingkungan adalah dengan reboisasi, menanam seribu pohon dan gerakan bersih lingkungan tampaknya mengalami kendala yang berarti. Artinya, tidak seimbangnya antara yang ditanam dan yang dieksploitasi menjadi salah satu penyebabnya. Peraturan perudang-udangan pun tidak mampu mencegah kerusakan lingkungan ini.
Pembangunan yang berwawasan lingkungan atau pembangunan berkelanjutan memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu adanya saling keterkaitan beberapa sektor, antara lain lingkungan dan masyarakat serta kemanfaatan dan pembangunan. Pembangunan akan selalu berkaitan dan saling berinteraksi dengan lingkungan hidup. Interaksi tersebut dapat bersifat positif atau negatif. Pengetahuan dan informasi tentang berbagai interaksi tersebut sangat diperlukan dalam pembangunan berwawasan lingkungan.
Adapun ciri-ciri pembangunan berwawasan lingkungan antara lain :
1.   Menjamin pemerataan dan keadilan.
2.   Menghargai keanekaragaman hayati.
3.   Menggunakan pendekatan integratif.
4.   Menggunakan pandangan jangka panjang.
pembangunan berwawasan lingkungan sangat diperlukan mengingat daya dukung alam ternyata semakin tidak seimbang dengan laju tuntutan perkembangan pemenuhan kebutuhan hidup. Namun perkembangan yang dicapai manusia karena majunya derap pembangunan itu membawa dampak negatif bagi lingkungan yakni rusaknya lingkungan karena pembangunan yang lebih cenderung berorientasi ekonomis. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan dan terkendalinya pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana merupakan tujuan utama pengelolaan lingkungan hidup. Dengan pembangunan yang terus menerus diharapkan kita tetap mempertahankan aspek-aspek pemeliharaan dan pelestarian lingkungan sehingga akan tercipta Ruang Terbuka Hijau Hijau yang ideal yaitu sekitar 40% dari luas wilayah. Contoh dari pembangunan berwawasan lingkungan misalnya di Unnes sendiri terdapat salah satu pilar konservasi yaitu Green Architecture (arsitektur hijau).
Contoh Kota Berwawasan Lingkungan : CURITIBA
Hasil gambar untuk GAMBAR KOTA CURITIBA

Hasil gambar untuk GAMBAR KOTA CURITIBA DIMANA



Curitiba adalah salah satu kota di negara berkembang, Brazil bagian selatan. Seperti kota pada umumnya, Curitiba memiliki permasalahan perkotaan yang di hadapi seperti kondisi kota yang crowded, penduduk miskin, kemacetan lalu lintas kota, permukiman kumuh, tingkat polusi udara yang tinggi, kondisi lingkungan yang kurang bersih, dan rendahnya tingkat pendidikan penduduk.
Selama tahun 1950-1960, kota ini dilanda banjir sehingga memberikan dampak sosial dan ekonomi penduduk kota yang menimbulkan kerugian pada berbagai sektor perkotaan. Walikota yang menjabat pada masa itu menantang para pakar tata kota untuk membuat proposal pembangunan Curitiba yang dituangkan dalam Master Plan Kota Curitiba tahun 1966. Pada tahun 1970-1980, Curitiba mengalami pertumbuhan fisik, ekonomi, sosial dan demografis yang pesat dan menjadi pusat perdagangan dan industri. Sejak 1990 hingga saat ini pembangunan kota difokuskan pada pembangunan berkelanjutan dan mengintegrasikan wilayah metropolitan Curitiba.


Sistem Transportasi Yang Berkelanjutan
Hasil gambar untuk GAMBAR KOTA CURITIBA DIMANA
Strategi yang diterapkan oleh Curitiba dalam mengurangi konsentrasi kegiatan di pusat kota adalah dengan mengembangkan sistem transportasi massal. Dimulai dari proses redesign kota dan menerapkan kebijakan yakni mendorong perkembangan kawasan sepanjang 5 jaringan arteri keluar pusat kota sehingga membantu menyebarkan pergerakan dari pusat kota ke arah luar/pinggiran kota.
Sistem dirancang dengan ekonomis dengan mengembangkan sistem transportasi bus terpadu yang nyaman dan terjangkau oleh masyarakat. Curitiba menerapkan trinary road system yakni model jalanan yang menggunakan dua jalur jalan besar yang berlawanan besar. Namun dua jalur sekunder di tengah dimanfaatkan sebagai jalur eksklusif untuk bus. Dengan sistem ini, lalu lintas kendaraan menurun 30% dan tingkat kemacetan 25% lebih rendah dibandingkan kota sejenisnya. Selain itu, jalur khusus untuk sepeda sepanjang 150 km didirikan untuk mendorong warga menggunakan sepeda sebagai alat transportasi.


Taman Kota
Peningkatan kualitas lingkungan dan daya tarik wisata kota juga dilakukan melalu pengembangan taman kota maupun ruang terbuka hijau. Pemerintah kota melakukan penanaman sebanyak 1,5 juta pohon di sepanjang jalan secara bertahap serta pengembangan 21 taman kota dan 1000 plaza.
Ruang terbuka hijau per kapita meningkat 100 kali lipat yang semula kurang dari 0,5 m2 RTH per kapita pada tahun 1970, kini menjadi lebih dari 50 m2 RTH per kapita atau empat kali dari standar minimum yang direkomendasikan oleh WHO. Jumlah tersebut melebihi 30% dari luas kota.


Sistem Daur Ulang Sampah
Pengelolaan sampah dilakukan secara ekonomis dan berwawasan lingkungan yang diberi tajuk“Garbage that is not garbage”. Tidak seperti pada umumnya, Curitiba menyediakan 5 tempat sampah yang berbeda untuk pemilahan sampah yakni, sampah kertas, sampah plastik, sampah metal, sampah yang mengandung air, dan sampah organik.
Inovasi yang dilakukan oleh Curitiba yakni mendaur ulang 70% sampah kota dan 90% penduduk berpartisipasi dalam program tersebut. Adapun inovasi yang dibentuk adalah:
  1. The Garbage Purchase.
Pemerintah melakukan kampanye pemilahan sampah yang dibantu oleh Institute for Social Integration dengan tujuan untuk memelihata kebersihan kota dan mengurangi pengangguran karena melihatkan 16.000 pengumpul sampah independen yang dibayar setelah mengumpulkan sampah dari 25 area yang sulit akses truk pengangkut sampah.
  1. The Green Exchange.
Program ini ditujukan bagi masyarakat berpendapatan rendah dengan mengumpulkan, memilah dan menukar sampah rumah tangga dengan barang kebutuhan sehari-hari.
  1. Free Open University For Environment.
Program pendidikan pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup secara gratis pada masyarakat umum.
  1. All Clean.
Program padat karya yang didanai oleh pemerintah untuk membersihkan wilayah tertentu di dalam kota yang banyak terdapat timbulan sampah namun tidak dapat dijangkau oleh sistem layanan pengelolaan sampah konvensional. Selain itu juga ada program memelihara kebun sayur di bekas tempat penampungan sampah. Program ini tidak berbasis pada mekanisme modal-insentif tetapi pada partisipasi publik.


Lingkungan
Pemerintah kota menerapkan aturan lingkungan dan bangunan yang ketat seperti membatasi atau melarang penebangan pohon, menyarankan rumah menggunakan atap yang bukan dari kayu, setiap penebangan 1 batang pohon harus diganti dengan menanam 2 buah pohon baru. Dalam mengatasi banjir, pemerintah membangun danau untuk menampung air yang melimpah dan dapat dimanfaatkan ketika kesulitan air, memperbaiki sistem pembuangan air melalui pembangunan drainase kota, daerah yang terkena banjir dibebaskan dari bangunan, bantaran sungai diubah menjadi ruang hijau/taman kota.



2, PENGERTIAN BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN

Bangunan Ramah Lingkungan adalah bangunan yang aspek pembangunannya memperhatikan kelestarian sumber daya alam, manusia serta bumi dan segala isinya, baik pada perawatan, pemeliharaan, serta menjaga kesehatan penghuni yang semuanya berdasarkan pada kehidupan yang mencintai bumi.
Bangunan hijau identik dengan gaya hidup green yang mewaspadai segala bentuk pencemaran dan aktivitas yang dapat merugikan alam serta membawa dampak yang negatif pada alam. Suatu bangunan akan dapat disebut sebagai bangunan hijau jika telah memenuhi rangkaian evaluasi pada sistem sertifikasi bangunan hijau. Rangkaian evaluasi dan tolak ukur yang dipakai adalah sistem rating.


Cara membuat rumah ramah lingkungan pada daerah perkotaan di antaranya yaitu :
                          
1. Meminimalisir Bahan Material Kayu

Tahukah Anda bahwa material kayu bangunan itu adalah hasil penebangan pohon-pohon besar yang ada di kebun masyarakat dan hutan di seluruh nusantara. Kebiasaan menggunakan material kayu pada rumah ini jika dirubah dengan material semacam plastik hasil daur ulang, besi baja ringan, aluminium dan lainnya tentu pepohonan tidak lagi menjadi sasaran bisnis bahan bangunan karena permintaan masyarakat akan kayu yang menurun drastis.

2. Jangan Terlalu Banyak Kaca

Rumah kaca atau rumah dengan jumlah kaca yang terlalu banyak paling tidak akan membuat sinar dan panas matahari itu dipantulkan ke lingkungan sekitar sehingga suasana dan udara terasa lebih panah lagi. Rumah dengan dindin dari tembok dan atap dari genteng dapat menyerap panas dan sinar matahari lebih baik lagi.

3. Membuat Taman Dengan Pepohonan Besar

Pahami bahwa lingkungan Anda sekitar membutuhkan pohon-pohon besar ! Pepohonan berukuran besar yang akan tumbuh di taman hunian Anda akan memproduksi udara oksigen dalam jumlah begitu besar dalam setiap harinya tanpa disadari. Pepohonan besar dan hijau di rumah akan menampung jutaan liter air apabila hujan datang sehingga bencana banjir akan dapat dicegah apabila seluruh masyarakat menyadarinya, namun Anda harus menunjukkan contoh membangun rumah ramah lingkungan dengan hal ini.

4. Tanam berbagai jenis tanaman bunga dan buah

Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan setiap harinya, nah tanaman bunga dan buah di taman rumah minimalis akan menjadi sumber makanan bagi hewan semacam serangga, burung, kelelawar dan hewan kecil lainnya. Niatkan ketika menanam tanaman bunga dan buah itu untuk ibadah kepada Ilahi sehingga akan mendapatkan pahala besar tanpa disadari setiap harinya.
2011-5523

2011-5529

an exterior front corner close perspective of the Milwaukee Art Museum, desgined by Santiago Calatrava, photographed by Jacob Rosenfeld

Milwaukee Art Museum (MAM) berada di lokasi Lake Michigan, di Milwaukee, Wisconsin. United State of America. Di bangun pertama kali pada tahun 1872. Dan pada saat itu juga banyak organisasi seni yang langsung memberikan seni/gallery mereka untuk di pajang/dipamerkan di Milwaukee Art Museum tersebut dari zaman ke zaman hingga saat ini. Dan perkembangan, museum ini dari tahun ke tahun semakin berkembang dan mulai memiliki sebuah institut dan gallery seni sendiri.
Museum ini di rancang dengan model (tampak) seperti kapal pesiar di bagian podium-nya. Dan, pada bagian tiang atap-nya bermain model (tampak) seperti burung yang ingin terbang ke langit. Dengan permainan unsur tiang-tiang yang menjualang dan di satukan sehingga tampak membentuk seperti sayap se-ekor burung yang ingin terbang. 
Sampai saat ini gallery seni yang ada di Milwaukee Art Museum adalah kurang lebih 25.000 pekerja seni. Dan pengunjung dari seluruh dunia yang pernah mendatangi mesuem ini kurang lebih 300.000 juta jiwa
Interior  yang  ada  pada  museum  ini  sangat  menakjubkan  dengan permainan buakan jendela yang banyak dan rangka-rangka  serta kolom-kolom-nya  yang  melengkung  dan tidak  teratur.  Sehingga, interior dalam museum ini tampak sangat unik dan sangat ber-seni tinggi. 
Dan pada tahun 2001 tanggal 4 mei museum ini di beriakan tambahan sebuah paviliun yang bernama Quadracci Pavilion dengan tambahan fasilitas berupa museum store, cafe and restourant.  Dan pada tahun 2004 di dirikan lagi tambahan sebuah jembatan dengan nama Reiman Bridge yang menghubungkan antara museum ini dengan pavilion, daerah pedestrian, dan akses untuk menuju kota. 


3. ARSITEKTUR BERKELANJUTAN 

Arsitektur berkelanjutan adalah arsitektur yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pemanasan global (global warming).Data ASEAN Center for Energy (ACE), 48% pemanasan glbal dihasilkan oleh bangunan.

Untuk mencapai kenyamanan thermal maupun visual dalam bangunan, kondisi lingkungan internal (temperatur, kelembaban, tingkat iluminasi) dapat diatur tanpa ataupun dengan menggunakan peralatan teknologi mekanikal elektrikal yang menggunakan energi dari sumber yang tidak dapat diperbarui.

Bangunan berkelanjutan adalah bangunan yang menggunakan metode konstruksi yang berkelanjutan dan menggunakan material/bahan bangunan yang memprioritasnkan kualitas lingkungan, vitalitsa ekonomi dan keuntungan sosial melalui perancangan bangunan, operasional bangunan, perawatan dan dekonstruksi lingkungan pada lokasi dimana dilakuakn pembangunan (lingkungan binaan).

Seperti juga pembangunan berkelanjutan yang melihat konsep berkelanjutan dari 3 aspek utama yaitu (1) kemajuan sosial, (2) pertumbuhan ekonomi dan (3) keseimbangan ekologi, maka arsitektur berkelanjutan pun tidak dapat lepas dari aspek-aspek tersebut.


Pembangunan berkelanjutan memerlukan proses integrasi ekonomi dan ekologi mlalui upaya perumusan paradigma dalam mengelol sumber daya seoptimal mungkin.
Pada tahun 1983, PBB membentuk Komisi Brundtland diketuai oleh Harlem Brundtland.Komisi Brundtland adalah sebutan bagi Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Perubahan (World Commission of Environment and Development – WCED). Komisi ini memfokuskan kajian pada 8 area analisis yaitu perspektif tentang kependudukan, lingkungan dan pembangunan berkelanjutan; energi; industri; keamanan pangan, pertanian, kehutanan, lingkungan dan pembangunan; pemukiman manusia; hubungan ekonomi internasional; sistem pendukung untuk pengelolaan lingkungan; dan kerjasama internasional.
Dua hal penting dalam konsep berkelanjutan ini yaitu kebutuhan (needs) dan generasi pendatang (future generation) sehingga dalam pembangunan berkelanjutan perlu diperhatikan :
  • Konsep kebutuhan (the concept of needs). Menciptakan kondisi yang menjaga tepenuhinya kebutuhan hidup yang memadai bagi seluruh masyarakat, dimana kaum miskin sedunia harus diberi proritas utama.
  • Konsep keterbatasan (the concept of limits). Memperhatikan dan menjaga kapasitas lingkungan untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan akan datang.
Terdapat empat syarat yang harus dipenuhi bagi suatu proses pembangunan yang berkelanjutan, yaitu :
  1. Menempatkan suatu kegiatan dan proyek pembangunan pada lokasi yang secara ekologis benar.
  2. Pemanfaatkan sumber daya terbarukan (renewable resourse) tidak boleh melebihi potensi lestarinya serta upaya mencari pengganti bagi sumber daya tak tebarukan.
  3. Pembuangan limbah industri dan rumah tangga tidak boleh melebihi kapasitas asimilasi pencemaran.
  4. Perubahan fungsi ekologis tidak boleh melebihi kapasitas daya dukung lingkungan (carryng capacity).  


Efisiensi dalam arsitektur berkelanjutan:
  1. Efisiensi penggunaan energi
  • Memanfaatkan sinar matahari
  • Memanfaatkan penghawaan alami
  • Memanfaatkan air hujan
  • Konsep efisiensi penggunaan energi seperti pencahayaan
     2.  Efisiensi penggunaan lahan
  • Menggunakan lahan dengan efisien
  • Potensi hijau tumbuhan dalam lahan
  • Menghargai kehadiran tanaman yang ada di lahan
  • Desain terbuka dengan ruang-ruang yang terbuka ke taman
  • Dalam perencanaan desain, pertimbangkan berbagai hal
     3.Efisiensi penggunaan material
  • Memanfaatkan material sisa untuk digunakan dalam pembangunan
  • Memanfaatkan material bekas bangunan atau komponen lama yang masih bisa digunakan
  • Menggunakan material yang masih berlimpah
  • Penggunaan teknologi dan material terbarukan
  • Memanfaatkan potensi terbarukan seperti energi angin, cahaya matahari dan ir
  • Memanfaatkan material baru melalui penemuan baru yang secara global
     4.Manajemen limbah
  • Membuat sistem dekomposisi limbah organik
  • Membuat sistem pengolahan limbah domestik
  • Penyumbang kerusakan lingkungan alam terbesar adalah sektor konstruksi yang secara Global mengonsumsi 50% sumber daya alam,40% energi dan 16% air. Konstruksi juga Menyumbangkan emisi CO2 terbanyak yaitu45% (Akmal, 2007). 

CONTOH ARSITEKTUR BERKELANJUTAN:

Green School Bali, Arsitektur Berkelanjutan di Indonesia




Indonesia lagi-lagi menyimpan kebanggaan dengan karya arsitektur lokalmereka. Kali ini, Bali mengukir prestasi kelas internasional dalam karya arsitekturlokalnya. Kali ini, kita akan berkenalan dengan bangunan menarik di Bali yangdisebut Green School, Bali.Green School Bali ini berada di Desa Sibang Kaja yang berlokasi 30 Km dariKota Denpasar.“Learning For A Sustainable Future”, jargon ini merupakan satu nilai utama yangmengusung keberhasilan karya arsitektur dengan fungsi Green School ini.

Sebuah karya bangunan yang mengangkat sekolah ini menjadi inovator dalammemperkenalkan “sustainability within education”.Isu tentang pemanasan global dan segala dampak pengrusakan bumi, rupanyamenjadi perhatian utama yang mendunia dan mengundang aneka upayamemperbaiki cara hidup. Banyak kaum pemerhati kelas dunia yang mulaimenghimbau agar kesadaran menyelamatkan bumi mampu menjadi gaya hidupera puluhan tahun ke depan. Sustainability adalah satu konten yang memiliki artiadanya “keberlanjutan”. Artinya, sebisa mungkin apa yang kita perbuat danproduksi di atas muka bumi ini, dapat menjadi kontinuitas yang baik untukditurunkan kepada generasi penerus kita di masa depan.Secara tipologi (bentuk tipe bangunan), sekolah ini melakukan inovasi denganmelepaskan fisik mereka dari bentuk-bentuk sebuah sekolah yang banyakdipakai. Image yang biasa kita temukan pada bangunan sekolah, tidak akan kitatemukan pada bangunan sekolah unik yang satu ini.Green school ini memiliki material hanya ada bambu, alang-alang, rumput gajah,dan tanah liat di atasnya. Bisa dipastikan, semua material konstruksi nyamerupakan material alam dengan nilai lokal dan dapat didaurulang. Inimerupakan bentukan penting sebagai konsekuensi dari tema Sustainabilityterkait penyelamatan bumi tersebut.CONNECTED WITH NATURE, itulah konsep utama dalam perancanganarsitektur dari Green School Bali ini. Konsep utama yang ingin “lebih dekat”ke

alam ini juga menjadi tolak utama pemilihan lokasi / lahan yang berada di dekatsungai Ayung, Bali. Adapun implementasi arsitektural yang ada demi mengusungsustainability dan green architecture pada Green School Bali ini adalah :Pembentukan ruang kelas tanpa dinding pembatas. Dengan cara ini, diharapkansecara sosial dan interaksi, para murid dan guru dapat lebih peka dan intimdalam menjalin hubungan edukasi dan sosial yang konduktif dan berkualitasbaik.Banyaknya elemen distraksi / pengalih perhatian pada lingkungan kelas dansekolah. Distraksi yang diperoleh dari keelokan alam dan detail arsitektural inidiharapkan menjadikan murid-murid terbiasa dengan distraksi tersebut danmampu tetap berkonsentrasi dalam pembelajaran.Bangunan tidak diberi penghawaan dengan Air Conditioner (AC) melainkandengan kincir angin yang berada di terowongan bawah tanah, hal inimemungkinkan karena kondisi fisik lahan yang berkontur dan dekat dengansungai dan hutan.Tenaga listrik berasal dari biogas yang memanfaatkan kotoran hewan untuknyala kompor dan sebagainya.Tenaga listrik lainnya juga dengan menggunakan panel surya, sehingga tidakbanyak boros dalam membutuhkan seumber energi elektrikal.Adanya tambak udang dan peternakan sapi, mendukung adanya sumber energialami dan bahan bakar (biogas) yang bisa digunakan tanpa polusi terlalu besar

 Secara umum, selain sebagai inovasi dalam sustainability architecture, GreenSchool Bali ini juga merupakan bangunan yang mengadopsi bentuk dan materialkebudayaan lokal Bali sebagai inspirasi desain arsitekturalnya.




r
u
t
k
e
t
i
s
r
A
k
i
n
k
e
T